Menu

Rabu, 13 Maret 2013

Posing penggalan, beli modem

Sudah lama rasanya gue gak nyentuh blog ini, dan sekarang rasanya blog ini sudah benar-benar dipenuhi sarang laba-laba. Beberapa hari ini gue diguncang sama kegiatan yang banyak sob.  Melingkar dari kegiatan gue sehari-hari yang biasanya bisa nulis di blog ini.

Tiga hari yang lalu gue nemenin temen gue beli modem, Ade namanya. Gue jemput dia di gang tempat biasanya dia naik mobil sepulang sekolah....
*wissssss*

 
begini lah kira-kira gangnya.

Sehabis gue jemput dia, gue dateng kerumah temen gue. Oeban namanya, dia orang yang tinggi, gemuk dan mempunyai jambang yang panjang.. sehingga gue panggil dia oebano martino.

Sesampai dirumah dia, gue pinjem kunci 16 (buat motor) dengan niatan ngencengin tutup kenalpot motor gue, sambil iseng gue tanya aja.
"kira-kira di cimol ada ga ye ban? mumpung deket tuh."
"gaada nih feeling gue mah, jangan sayang bensin doang.. mending lo ke kelapa dua, banyak kan disana" jawab dia sok tau.

Sekiranya mendapat ramalan dari sang ahli jalanan, gue sama ade jalan naik motor ke kelapa dua, itu memakan waktu yang sangat lama karena cukup macet sob.

 
Ini bodohnya warga jakarta, motor banyak yang naik satu-satu.

Gue kesel sob, macetnya ga karuan. Akhirnya gue putusin buat lewat jalur rahasia, akhirnya moodboster gue muncul dan kembali bahagia sob! Harapan kami semakin yakin, ade semakin bahagia karena sebentar lagi dia dapet modem yang dia inginkan! Kita bagaikan kera sakti yang mencari kitab suci!

Sesampainya di kelapa dua, kita pergi ke 3 toko dan akhirnya tiidak mendapat apa-apa. Kita bingung sob dan  menganggap ada pengkhianatan dari sang pawang jalan, oeban.

Dengan hati gundah gulana, kita pergi ke cimol.. tempat pertama dugaan kita, dan jarak cimol ke rumah gue itu.. gaada 2KM.

*wweenngggg*

Sesampainya di cimol gue nemuin juga modem yang ade inginkan, kita seneng tuh sob dan ternyata benar ini semua ada pengkhinatan di pihak oebano. Gue kesel sob dan ingin berubah menjadi ultraman...

 
cinggggg....

Eh, ade melarang gue sob.. katanya nanti identitas gue sebagai ultraman kebongkar..


Dengan lebay dia berkata 'syudah...  syudah...  aku mendapat barang yang kumau' katanya sambil terhuyung-huyung.


Kesimpulan  :
- Jakarta selalu macet.
- Percaya pada diri sendiri.
- Jangan berubah menjadi ultraman sembarangan.

Sekian terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hargain ultraman yang udah menulis susah payah dari planet lain demi untuk curhat sama kalian.